SANDANG
Dari bahan hidrokarbon yang bisa dimanfaatkan untuk sandang adalah PTA (purified terephthalic acid) yang dibuat dari para-xylene dimana bahan dasarnya adalah kerosin (minyak tanah). Dari Kerosin ini semua bahannya dibentuk menjadi senyawa aromat, yaitu para-xylene. Rumus kimianya tau kan ? Bentuknya senyawa benzen (C6H6), tetapi ada dua gugus metil pada atom C1 dan C3 dari molekul benzen tersebut.
Senyawa hidrokarbon juga mulai digunakan untuk mengganti bahan alam seperti kapas, sutra, dan wall. Bahan pakaian sintetis harganya lebih murah dan dapat diproduksi secara besar-besaran dalam waktu singkat. Produk ini termasuk polimer yang dibuat dari berbagai senyawa hidrokarbon molekul kecil yang disebut monomer.
Proses pembuatan polyester
Proses pembuatan polyester
Kehalusan bahan yang terbuat dari serat poliester dipengaruhi oleh zat penambah (aditif) dalam proses pembuatan benang (saat mereaksikan PTA dengan metanol). Salah satu produsen PTA di Indonesia adalah di Pertamina Unit Pengolahan III . Sebetulnya ada polimer lain yang juga dibunakan untuk pembuatan serat sintetis yang lebih halus atau lembut lagi. Misal serat untuk bahan isi pembalut wanita. Polimer tersebut terbuat dari polietilen.
Poliester adalah suatu kategori polimer yang mengandung gugus fungsional ester dalam rantai utamanya. Meski terdapat banyak sekali poliester, istilah "poliester" merupakan sebagai sebuah bahan yang spesifik lebih sering merujuk pada polietilena tereftalat (PET). Poliester termasuk zat kimia yang alami, seperti yang kutin dari kulit ari tumbuhan, maupun zat kimia sintetis seperti polikarbonat dan polibutirat.
Kain dari poliester disebut-sebut terasa “tak alami” bila dibandingkan dengan kain tenunan yang sama dari serat alami (misalnya kapas dalam penggunaan tekstil). Namun kain poliester memiliki beberapa kelebihan seperti peningkatan ketahanan dari pengerutan. Akibatnya, serat poliester terkadang dipintal bersama-sama dengan serat alami untuk menghasilkan baju dengan sifat-sifat gabungan. Poliester juga digunakan untuk membuat botol, film, tarpaulin, kano, tampilan kristal cair, hologram, penyaring, saput (film) dielektrik untuk kondensator, penyekat saput buat kabel dan pita penyekat.
Poliester kristalin cair merupakan salah satu polimer kristalin cair yang digunakan industri yang pertama dan digunakan karena sifat mekanis dan ketahanan terhadap panasnya. Kelebihan itu penting dalam penggunaannya sebagai segel mampu kikis dalam mesin jet.
Poliester keras panas (thermosetting) digunakan sebagai bahan pengecoran, dan resin poliester chemosetting digunakan sebagai resin pelapis kaca serat dan dempul badan mobil yang non logam. Poliester tak jenuh yang diperkuat kaca serat banyak digunakan dalam bagian badan dari kapal pesiar serta mobil.
Poliester digunakan pula secara luas sebagai penghalus (finish) pada produk kayu berkualitas tinggi seperti gitar, piano, dan bagian dalam kendaraan / perahu pesiar. Perusahaan Burns London, Rolls-Royce, dan Sunseeker merupakan segelinter perusahaan yang memakai poliester untuk memperhalus produk-produk mereka. Sifat-sifat tiksotropi dari poliester yang bisa dipakai sebagai semprotan membuatnya ideal untuk digunakan pada kayu gelondongan bijian-terbuka, sebab mampu mengisi biji kayu dengan cepat, dengan ketebalan saput yang terbentuk dengan kuat per lapisan. Poliester yang diawetkan bisa diampelas dan dipoleskan ke produk akhir.
Sifat-sifat serat poliester
a. Sifat mekanis
Penyerapan energi plastik yang diperkuat dengan serat kimia: (uji benturan, pelentukan, dan tarik) Investigasi atas persyaratan praktis untuk mengukur penyerapan energi dari bahan-bahan gabungan (komposit), dan pengembangan metode yang cocok untuk melaksanakan pengukuran tersebut. Sejumlah metode uji dinamis untuk mengukur penyerapan energi dari berbagai lapisan, termasuk uji benturan pelentukan, uji benturan berulang-ulang, uji benturan tarikan, dan uji tumbukan pembengkokan. Didiskusikan pula ujian benturan pada lempengan berlapis. Penekanan khusus ditempatkan pada studi pada berbagai komposit yang diperkuat dengan sebuah serat kimia. Tak dapat dipungkiri bahwa ada hubungan antara penyerapan energi statis yang semu dari berbagai serat dan penyerapan energi dinamisnya komposit. Komposit berpoliester komersial dan serat poliamida memiliki penyerapan energi yang tertinggi, dimana piranti pengujian memiliki efek yang signifikan.
b. Sifat kimiawi
Poliester tidak diketahui memiliki sifat kimiawi
Sintesis
Sintesis poliester pada umumnya dicapai dengan reaksi polikondensasi. Rumus umum untuk reaksi dari sebuah diol dengan sebuah asam dikarboksilat adalah:
(n+1) R(OH)2 + n R´(COOH)2 ---> HO[ROOCR´COO]nROH + 2n H2O
Komposisi senyawa kimia dalam bahan sandang
T
ahukah anda, komponen senyawa kimia dari pakaian yang anda kenakan?. Pakaian dibuat dari bahan serat, serat pakaian dapat digolongkan menjadi serat alam (kapas dari tumbuhan, sutra, dan wol dari hewan), serat semisintetis (rayon), dan serat sintetis (poliamida dan poliester).
1. Serat alam
a. Kapas
Kapas berupa bulu atau serat yang diperoleh dari buah pohon kapas yang panjangnya sekitar 2-5 cm, dipisahkan dari bijinya dan hampir 90% mengandung senyawa selulosa. Kain katun merupakan kain dri serat kapas. Keuntungan kain tenunan dari bahan kapas adalah sifatnya yang empuk, daya serap terhadap zat warna baik, dapat berfungsi sebagai isolator panas, dan harganya lebih murah.
b. Sutra
Serat sutra diperoleh dari filimen (benang) kepompong ulat sutra. Kulit kepompong adalah sebuah lapisan yang terdiri atas filamen. Panjang filamen dari tiap kepompong adalah 1.000-14.000 m. Serat ini merupakan polimer serat protein yang komponen utamanya fibroin (terdapat dibagian dalam) dan yang mengelilinginya adalah sericin.
c. Wol
Wol merupakan serat protein yang mengandung kretinin, diperoleh dari bulu domba. Serat wol yang panjang cenderung kasar dan serat wol yang pendek cenderung halus. Serat wol memiliki mutu istimewa sehingga membuatnya menjadi serat yang amat berguna. Wol menyerap dan melepaskan uap air sehingga keadaannya sama dengan kelembapan udara. Wol lembut, tetapi kuat, dan tahan terhadap kotor, serta tidak mudah sobek. Kekuranganwol adalah mengerut karena panas, tekanan, dan lembap, juga akan menarik ngengat.
2. Serat semisintetis
a. Rayon
Rayon merupakan contoh serat semisintetis karena dibuat dengan proses kimia dengan bahan dasar alam, yaitu serat selulosa. Serat selulosa diperoleh dari kayu yang dihancurkan. Hasil pembuatan ini menghasilkan serat yang mirip sutra sehingga disebut sutra buatan. Hanya untuk membedakannya dengan sutra maka serat semisintetis ini dinamakan rayon.
b. Serat poliester
Pada tahun 1954, di Amerika Serikat Du-pont telah memperoleh paten atas produksi secara komersial poliester yang diberi nama Dacron. Serat poliester sintetis yang banyak dipergunakan adalah polyethylene terephthalate (PET) yang dibuat dari reaksi asam tereftalat dengan etilen glikol.
Serat poliester memiliki elastisitas yang tinggi dan stabilitas dimensinya baik sehingga cocok untuk bahan pakaian.
Minggu, 09 Mei 2010
komposisi senyawa Kimia dalam bidang sandang
Post By kelompok 2, Kelas 10.6 SMAN Negeri 5 Makassar di 01.41
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar